Pembangunan berkelanjutan menjadi topik yang semakin hangat dibicarakan belakangan ini. Konsep ini menjadi kunci menuju pembangunan terbaik di dunia. Menurut Pakar Lingkungan dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Emil Salim, pembangunan berkelanjutan adalah “proses pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa merugikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.”

Pembangunan berkelanjutan tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, namun juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Lebih dari itu, pembangunan berkelanjutan juga harus dapat menciptakan keseimbangan antara ketiga aspek tersebut. Menurut Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, “Pembangunan berkelanjutan adalah agenda global yang memerlukan kerjasama dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat sipil.”

Pentingnya pembangunan berkelanjutan juga telah diakui dalam berbagai forum internasional. Pada tahun 2015, PBB mengadopsi Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan yang terdiri dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Salah satu tujuannya adalah mengakhiri kemiskinan dan kelaparan, melindungi planet kita, serta memastikan kehidupan yang damai, adil, dan sejahtera bagi semua.

Namun, untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, diperlukan kerjasama yang kuat antara semua pihak terkait. Hal ini juga ditekankan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di Sidang Umum PBB tahun lalu, bahwa “pembangunan berkelanjutan hanya dapat dicapai jika semua pihak bersatu untuk menciptakan perubahan yang positif bagi masa depan yang lebih baik.”

Dengan demikian, pembangunan berkelanjutan bukanlah hal yang bisa dilakukan secara individual, namun memerlukan kontribusi dari semua pihak. Dengan kerjasama yang kokoh dan komitmen yang kuat, pembangunan berkelanjutan bukan hanya menjadi kunci menuju pembangunan terbaik di dunia, namun juga harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi semua.