Indeks Pembangunan Manusia Dunia (IPM) adalah salah satu ukuran yang digunakan untuk mengukur kemajuan pembangunan manusia di suatu negara. Indonesia sendiri telah menggunakan IPM sebagai acuan dalam menilai tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Namun, pertanyaannya adalah seberapa baik Indonesia dalam mengukur kemajuan pembangunan manusia dengan menggunakan IPM?
Menurut pakar ekonomi, Prof. Dr. Djoni Hartono, IPM merupakan indikator penting dalam menentukan kualitas hidup manusia. “IPM tidak hanya mengukur kemakmuran suatu negara dari segi ekonomi, tetapi juga mencakup aspek pendidikan dan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Dalam tinjauan atas IPM Dunia, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Meskipun terjadi peningkatan dari tahun ke tahun, namun posisi Indonesia masih jauh dari negara-negara maju lainnya. Menurut laporan terbaru dari PBB, Indonesia berada di peringkat ke-107 dari 189 negara yang terdaftar dalam IPM Dunia.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, “Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai kebijakan dan program pembangunan.” Namun, ia juga mengakui bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mencapai kemajuan pembangunan manusia yang signifikan.
Sebagai negara berkembang, Indonesia harus terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan IPM. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Sebagaimana yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, “Kita harus bekerja keras agar Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya dalam hal pembangunan manusia.”
Dengan berbagai upaya dan kerja sama yang dilakukan, diharapkan Indonesia dapat terus meningkatkan IPM-nya dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi seluruh rakyatnya. Sehingga, kemajuan pembangunan manusia di Indonesia akan semakin terukur dan berdampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.