Meninjau Kembali Relevansi Teori Pembangunan Dunia Ketiga dalam Konteks Globalisasi


Apakah relevansi teori pembangunan Dunia Ketiga masih berlaku dalam era globalisasi saat ini? Pertanyaan ini menjadi semakin penting mengingat dampak globalisasi yang semakin terasa di berbagai negara di seluruh dunia. Sebagai akademisi dan praktisi pembangunan, kita perlu meninjau kembali konsep-konsep yang diperkenalkan dalam teori pembangunan Dunia Ketiga untuk melihat apakah masih relevan atau perlu diperbarui dalam konteks globalisasi.

Menurut Profesor Amartya Sen, seorang pakar ekonomi dan penerima Hadiah Nobel, “Pembangunan bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang pemberdayaan manusia dan peningkatan kualitas hidup.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa pembangunan Dunia Ketiga harus lebih berfokus pada aspek-aspek sosial dan manusiawi, bukan hanya sekadar pertumbuhan ekonomi semata.

Namun, dalam konteks globalisasi, banyak kritik yang mengatakan bahwa teori pembangunan Dunia Ketiga terlalu terfokus pada negara-negara berkembang dan tidak memperhitungkan kerja sama lintas negara dan arus modal global. Sebagian ahli juga berpendapat bahwa konsep Dunia Ketiga sendiri sudah tidak relevan lagi dalam era globalisasi yang semakin mengaburkan batas-batas antara negara maju dan negara berkembang.

Sebagai contoh, Paul Collier, seorang ekonom pembangunan terkemuka, berpendapat bahwa dalam era globalisasi, negara-negara berkembang perlu lebih fokus pada pemanfaatan sumber daya alam dan peningkatan daya saing ekonomi untuk bersaing di pasar global. Pendekatan ini menunjukkan bahwa konsep pembangunan Dunia Ketiga perlu disesuaikan dengan tuntutan dan dinamika globalisasi yang terus berkembang.

Dengan demikian, meninjau kembali relevansi teori pembangunan Dunia Ketiga dalam konteks globalisasi bukanlah hal yang sia-sia. Sebagai pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan pembangunan, kita perlu terus beradaptasi dengan perubahan zaman dan memperbarui konsep-konsep pembangunan yang sudah ada. Sebagaimana yang dikatakan oleh Nelson Mandela, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat kita gunakan untuk mengubah dunia.” Artinya, pembangunan harus lebih terfokus pada peningkatan kapasitas dan kualitas manusia untuk menghadapi tantangan globalisasi.

Dengan demikian, mari kita bersama-sama meninjau kembali relevansi teori pembangunan Dunia Ketiga dalam konteks globalisasi dan berusaha untuk mengembangkan konsep-konsep baru yang dapat membawa manfaat bagi semua pihak dalam era yang semakin kompleks ini.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa