Peran Indeks Pembangunan Manusia dalam Menilai Kesejahteraan Manusia di Seluruh Dunia memegang peranan penting dalam menentukan tingkat kemajuan suatu negara. Menurut pakar ekonomi, Amartya Sen, “Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah pengukuran multidimensi yang mencakup kesehatan, pendidikan, dan standar hidup manusia. IPM memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kesejahteraan manusia daripada sekadar pertumbuhan ekonomi belaka.”
IPM digunakan oleh PBB sebagai alat untuk mengukur kemajuan suatu negara dalam meningkatkan kualitas hidup penduduknya. Menurut laporan terbaru PBB, Norwegia menduduki peringkat tertinggi dalam IPM, sedangkan negara-negara di Afrika Sub-Sahara masih berada di peringkat terbawah. Hal ini menunjukkan kesenjangan yang masih ada dalam akses kesehatan, pendidikan, dan standar hidup di seluruh dunia.
Menurut Prof. Mahbub ul Haq, salah satu pencetus IPM, “IPM memberikan informasi yang penting bagi pembuat kebijakan dalam menentukan prioritas pembangunan. Dengan memperhatikan aspek kesehatan, pendidikan, dan standar hidup secara bersama-sama, kita dapat mengukur kesejahteraan manusia secara lebih holistik.”
Namun, meskipun IPM memberikan gambaran yang komprehensif tentang kesejahteraan manusia, masih terdapat kritik yang menyatakan bahwa IPM tidak mencakup semua aspek penting dalam menilai kesejahteraan manusia. Beberapa ahli ekonomi menekankan pentingnya faktor-faktor seperti ketimpangan ekonomi, keadilan sosial, dan lingkungan hidup dalam mengukur kesejahteraan manusia secara menyeluruh.
Dalam konteks globalisasi dan tantangan-tantangan baru seperti perubahan iklim dan pandemi, penting bagi kita untuk terus mengembangkan metode pengukuran kesejahteraan manusia yang lebih inklusif dan komprehensif. IPM tetap menjadi alat yang penting dalam menilai kemajuan suatu negara, namun perlu ada upaya untuk terus memperbaiki dan mengembangkan indikator-indikator lain yang relevan dalam mengukur kesejahteraan manusia di seluruh dunia.