Pembangunan dunia adalah sebuah isu yang menjadi perhatian utama bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Mengkaji tinjauan teori pembangunan dunia dalam konteks Indonesia menjadi sangat penting untuk memahami bagaimana negara ini berperan dalam memajukan kesejahteraan masyarakatnya.
Menurut Profesor Jeffrey Sachs, seorang pakar ekonomi pembangunan, pembangunan dunia harus dilihat sebagai sebuah upaya untuk mengurangi kesenjangan antara negara-negara maju dan negara berkembang. Dalam konteks Indonesia, hal ini dapat dilihat dari upaya pemerintah dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) dan mengurangi angka kemiskinan.
Namun, untuk mencapai tujuan pembangunan dunia, kita perlu memahami teori-teori pembangunan yang telah ada. Salah satu teori yang sering dikaji adalah teori modernisasi yang dikembangkan oleh Walt Rostow. Teori ini menyatakan bahwa pembangunan suatu negara akan mengalami lima tahap, mulai dari masyarakat tradisional hingga masyarakat konsumen.
Dalam konteks Indonesia, teori modernisasi ini masih relevan untuk dipertimbangkan. Meskipun demikian, kita juga perlu melihat teori-teori lain seperti teori dependensi yang menekankan pentingnya kerjasama antar negara berkembang dalam menghadapi tantangan global.
Menurut Dr. Mari Elka Pangestu, seorang ahli ekonomi Indonesia, pembangunan dunia harus dipandang secara holistik. Artinya, tidak hanya melihat dari segi ekonomi, tetapi juga sosial, budaya, dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang menjadi fokus utama dunia saat ini.
Dengan mengkaji tinjauan teori pembangunan dunia dalam konteks Indonesia, kita dapat lebih memahami kompleksitas dan tantangan yang dihadapi oleh negara ini dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta, perlu bekerja sama untuk mewujudkan visi pembangunan yang lebih baik untuk Indonesia.