Salah satu teori yang sering dibahas dalam konteks pembangunan dunia ketiga adalah Teori Pembangunan Dunia Ketiga menurut Arief Budiman. Arief Budiman, seorang pakar ilmu sosial Indonesia, memberikan kontribusi yang berharga dalam memahami dinamika pembangunan di negara-negara berkembang.
Menurut Arief Budiman, pembangunan dunia ketiga harus dipandang sebagai sebuah proses yang kompleks dan multidimensional. Dia menekankan pentingnya melibatkan berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, politik, dan budaya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negara-negara berkembang. Dalam pandangan Budiman, pembangunan dunia ketiga bukanlah hanya tentang pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga tentang pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh.
Dalam bukunya yang berjudul “Pembangunan Masyarakat: Sebuah Pengantar Analisis Masalah Pembangunan di Indonesia”, Arief Budiman mengungkapkan bahwa pembangunan dunia ketiga harus didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan sosial dan kesetaraan. Menurutnya, pemerataan dan distribusi yang adil merupakan kunci keberhasilan pembangunan di negara-negara berkembang.
Menurut pakar ekonomi Jeffrey Sachs, pembangunan dunia ketiga harus didukung oleh upaya-upaya nyata dalam mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi. Dalam bukunya yang berjudul “The End of Poverty”, Sachs menekankan pentingnya memberikan akses yang lebih luas terhadap pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur bagi masyarakat di negara-negara berkembang.
Dengan demikian, Teori Pembangunan Dunia Ketiga menurut Arief Budiman memberikan kontribusi yang berharga dalam upaya memahami kompleksitas pembangunan di negara-negara berkembang. Melalui pendekatan yang holistik dan berbasis keadilan, pembangunan dunia ketiga dapat diarahkan menuju kesejahteraan yang lebih merata bagi seluruh masyarakat.