Pembangunan sektor pertanian sebagai pilar utama ekonomi dunia ketiga memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negara-negara berkembang. Dalam konteks ini, sektor pertanian tidak hanya berperan sebagai penyedia pangan, tetapi juga sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi.
Menurut Dr. Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), pembangunan sektor pertanian merupakan strategi yang efektif dalam mengatasi ketimpangan ekonomi dan mengurangi kemiskinan di dunia ketiga. “Pertanian adalah sektor yang memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh World Bank, disebutkan bahwa pembangunan sektor pertanian dapat menjadi kunci bagi negara-negara dunia ketiga dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan dan meningkatkan daya saing global. “Dengan memperkuat sektor pertanian, negara-negara dunia ketiga dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan petani, dan mengurangi kerentanan pangan,” tulis World Bank.
Di Indonesia, upaya untuk membangun sektor pertanian sebagai pilar utama ekonomi dunia ketiga telah dilakukan melalui berbagai kebijakan dan program pembangunan. Pemerintah telah menetapkan target untuk meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan melalui program-program seperti Program Pengembangan Lahan Sawah Baru (P2LSB) dan Program Peningkatan Produksi Padi (P2P).
Menurut data dari Kementerian Pertanian, sektor pertanian di Indonesia berhasil mencetak pertumbuhan yang positif dalam beberapa tahun terakhir. Produksi padi, jagung, dan kedelai terus mengalami peningkatan, yang berdampak positif pada ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
Namun, tantangan dalam pembangunan sektor pertanian sebagai pilar utama ekonomi dunia ketiga tidaklah sedikit. Perubahan iklim, keterbatasan lahan, dan rendahnya tingkat mekanisasi pertanian masih menjadi hambatan dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor pertanian.
Dalam hal ini, Dr. Bambang Brodjonegoro menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mendukung pembangunan sektor pertanian. “Kolaborasi yang baik antara semua pihak akan mempercepat transformasi sektor pertanian menuju ke arah yang lebih modern dan berkelanjutan,” tuturnya.
Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, pembangunan sektor pertanian sebagai pilar utama ekonomi dunia ketiga dapat menjadi kunci bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di negara-negara berkembang. Semua pihak perlu berperan aktif dalam mendukung upaya-upaya pembangunan tersebut, demi terciptanya ketahanan pangan dan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi semua.