Globalisasi merupakan fenomena yang tidak dapat dipungkiri dalam era modern saat ini. Pengaruh globalisasi terhadap implementasi teori pembangunan dunia telah menjadi perdebatan yang hangat di kalangan akademisi dan praktisi pembangunan. Globalisasi dapat didefinisikan sebagai proses integrasi ekonomi, politik, sosial, dan budaya antar negara yang mempengaruhi kehidupan manusia di seluruh dunia.
Menurut Prof. Dr. Rizal Sukma, Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, pengaruh globalisasi terhadap implementasi teori pembangunan dunia dapat dilihat dari berbagai aspek. Salah satunya adalah dalam hal transfer teknologi dan pengetahuan. Globalisasi memungkinkan negara-negara berkembang untuk mengakses teknologi dan pengetahuan yang sebelumnya sulit dijangkau.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh globalisasi juga membawa dampak negatif terhadap implementasi teori pembangunan dunia. Dr. Dino Patti Djalal, mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, mengatakan bahwa globalisasi dapat memperkuat kesenjangan ekonomi antara negara-negara maju dan berkembang. Hal ini dapat menghambat upaya pembangunan dunia yang berkelanjutan.
Implementasi teori pembangunan dunia juga dipengaruhi oleh globalisasi dalam hal kebijakan perdagangan internasional. Prof. Dr. Mari Elka Pangestu, mantan Menteri Perdagangan RI, menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam mengatasi tantangan globalisasi terhadap pembangunan dunia. Menurutnya, negara-negara harus saling bekerja sama untuk menciptakan kebijakan perdagangan yang adil dan berkelanjutan.
Dalam konteks globalisasi, implementasi teori pembangunan dunia juga harus memperhatikan aspek sosial dan budaya. Dr. Dewi Fortuna Anwar, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, menyoroti pentingnya menjaga keberagaman budaya dalam upaya pembangunan dunia. Menurutnya, globalisasi tidak boleh menghilangkan identitas dan nilai-nilai lokal yang menjadi bagian dari pembangunan suatu negara.
Dengan demikian, pengaruh globalisasi terhadap implementasi teori pembangunan dunia tidak dapat dipandang sebelah mata. Diperlukan kerjasama antar negara dan pemangku kepentingan untuk menciptakan pembangunan dunia yang inklusif dan berkelanjutan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Dr. Rizal Sukma, “Globalisasi bukanlah ancaman, tetapi peluang bagi negara-negara berkembang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya melalui implementasi teori pembangunan dunia yang holistik.”