Peringkat Negara Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah salah satu tolok ukur penting dalam menilai tingkat kesejahteraan suatu negara. IPM mengukur tiga indikator utama, yaitu harapan hidup, rata-rata lama sekolah, dan penghasilan per kapita. Dengan menggunakan IPM, kita dapat melihat sejauh mana kemajuan suatu negara dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.
Menurut data terbaru yang dirilis oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Norwegia menempati peringkat teratas dalam daftar negara berdasarkan IPM. Norwegia berhasil mencapai skor tertinggi dalam ketiga indikator yang diukur, menunjukkan tingkat kesejahteraan yang tinggi bagi penduduknya. Sementara itu, di ujung bawah daftar, terdapat beberapa negara di Afrika Sub-Sahara yang masih mengalami kesulitan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Menurut Prof. Amartya Sen, penerima Hadiah Nobel dalam bidang Ekonomi, “IPM memberikan gambaran yang lebih holistik dalam menilai pembangunan suatu negara, tidak hanya dari segi ekonomi namun juga aspek-aspek sosial dan kesehatan. Oleh karena itu, IPM menjadi penting dalam membuat kebijakan pembangunan yang berkelanjutan.”
Di Indonesia sendiri, meskipun telah terjadi peningkatan skor IPM dalam beberapa tahun terakhir, masih terdapat ketimpangan antara daerah-daerah di Indonesia. Menurut Dr. Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia, “Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang masih tertinggal. Melalui berbagai program pembangunan, diharapkan Indonesia dapat terus memperbaiki peringkat IPM-nya.”
Dengan adanya Peringkat Negara Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia, diharapkan negara-negara dapat terus berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. IPM bukan hanya sekadar angka, namun juga cermin dari kesuksesan suatu negara dalam menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.