Kritik dan Pemikiran Baru terhadap Teori Pembangunan Dunia Ketiga Arief Budiman


Kritik dan pemikiran baru terhadap teori pembangunan dunia ketiga Arief Budiman telah menjadi perbincangan hangat dalam kalangan akademisi dan praktisi pembangunan. Dalam kajiannya, Arief Budiman menyajikan pandangan yang kritis terhadap konsep pembangunan di negara-negara dunia ketiga, serta mengusulkan pemikiran baru untuk mencapai pembangunan yang lebih berkelanjutan.

Salah satu kritik utama yang diajukan oleh Arief Budiman adalah terkait dengan paradigma pembangunan yang dominan selama ini, yang cenderung mengabaikan aspek sosial dan budaya masyarakat setempat. Menurutnya, pembangunan yang sukses bukan hanya ditentukan oleh pertumbuhan ekonomi semata, namun juga harus memperhatikan kebutuhan dan nilai-nilai lokal. Sebagaimana dikatakan oleh Amartya Sen, “Pembangunan bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang kebebasan, kesetaraan, dan keadilan sosial.”

Pemikiran baru yang diusulkan oleh Arief Budiman mencakup konsep pembangunan yang berbasis pada partisipasi masyarakat, pemberdayaan lokal, serta perlindungan lingkungan. Menurutnya, pembangunan yang berkelanjutan hanya dapat tercapai apabila masyarakat setempat terlibat secara aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Amartya Sen yang menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.

Namun, tidak sedikit pihak yang menentang pemikiran Arief Budiman. Beberapa kritikus berpendapat bahwa konsep pembangunan yang diusulkannya terlalu idealis dan sulit diterapkan dalam praktik. Seperti yang dikemukakan oleh Dwi Atmanto, “Pemikiran Arief Budiman boleh jadi relevan dalam teori, namun sulit untuk diterapkan dalam konteks nyata pembangunan di negara-negara dunia ketiga.”

Meskipun demikian, kritik dan pemikiran baru Arief Budiman tetap menjadi bahan diskusi yang menarik dalam studi pembangunan. Sebagai akademisi yang berkomitmen terhadap upaya mencapai pembangunan yang lebih berkelanjutan dan inklusif, kontribusi Arief Budiman dalam memunculkan pemikiran baru sangat dihargai dan patut dipertimbangkan oleh para pembuat kebijakan dan praktisi pembangunan. Seperti yang dikatakan oleh Jeffrey Sachs, “Dalam menghadapi tantangan pembangunan, kita perlu terus membuka diri terhadap kritik dan pemikiran baru, untuk mencapai hasil yang lebih baik.”

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa